BAU-BAU: Aktivis LMND yang ditahan di Polres Bau-bau, Agus Pranata, menilai, pihak kepolisian berusaha mengkriminalkan perjuangan mereka bersama dengan warga Telaga Raya saat melawan PT. Arga Morini Indah.
Dengan berbagai cara, menurut dia, pihak kepolisian berusaha memojokkan para aktivis yang tertangkap, diantaranya, sebagai perusuh dan provokator. Agus mencontohkan, polisi berusaha memaksakan pengakuan dari para saksi dan tersangka, mengedit video rekaman kejadian, dan berbagai bentuk manipulasi lainnya.
“Semua proses BAP berlangsung di bawah tekanan. Rekaman video untuk barang bukti juga di edit, yaitu menghilangkan bagian-bagian yang menguntungkan kami,” ujar Agus Pranata melalui pesan singkat, Selasa (15/6).
Jauh sebelum kejadian rusuh antara warga Telaga Raya dan PT.AMI, pihak masyarakat sebetulnya sudah menyimpan kemarahan dan bisa meledak kapan saja. Agus menilai, kejadian semacam itu menjadi logis ketika terjadi penindasan dan eksploitasi, apalagi jika kepolisian dan Pemda justru berpangku tangan dan turut menikmati hasil penindasan.
Di dalam proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP), polisi membuat para tahanan di bawah tekanan psikologis, terjadi intimidasi dan terror, membuat para tahanan dan warga membuat pengakuan-pengakuan sesuai kehendak polisi.
Saat ini, sebanyak 21 orang aktivis dan warga Telaga Raya yang ditahan kepolisian sejak bulan lalu, sudah ditempatkan di LP. Melalui Agus Pranata, para aktivis dan warga ini mengharapkan dukungan dan solidaritas dari seluruh elemen pergerakan di Indonesia dan internasional.
Untuk diketahui, penahanan 21 orang aktivis dan warga ini terkait dengan kerusuhan di kantor PT.AMI, saat warga melakukan aksi menuntut ganti rugi-lahan dan pohon. Pihak warga sangat kesal, pihak PT. AMI selalu mengingkari janjinya untuk membayar ganti-rugi lahan dan tanaman mereka, padahal perusahaan itu telah mencaplok paksa tanah rakyat. (Rh)
Sumber:http://berdikarionline.com/kabar-rakyat/20100615/agus-pranata-polisi-berusaha-mengkriminalkan-kami.html
0 comments:
Post a Comment