Friday, June 25, 2010

Sajak-Sajak Denny Mizhar

http://www.sastra-indonesia.com/
Sajak untuk Aku

Hai, aku. Lihatlah kunang-kunang yang kau simpan tak berkerlip lagi. Lepaskanlah pada udara bebas agar ia dapat melesat pada ketinggian langit menggapai segala asa yang ia endapkan lama.

Hai, aku. Tak usah lagi kau tulis jejak lukamu yang membuatnya tak betah tinggal denganmu walau hanya mencium bau anyir darahmu. Rebahkanlah ia jauh dari tubuhmu yang penuh darah dari duka masa lalumu hingga kini masih belum mengering.

Hai, aku. Selami sukmamu sedalam kau membaca Tuhanmu. Agar harum mawar menebar wewangian kebahagiaan yang lama ia idam-idamkan. Tak usah kau kunci egomu dengan gembok yang kuat hingga tak ada lagi cela untuk keluar.

:Sebab aku memandangmu, wahai kunang-kunangku dengan kebebasan membiaskan venus menuju rumahNya. Berkerliplah di gelap malam di taman kamboja hingga sepi menjadi riang tanpa kelam.



Perjamuan Senja

:khotbah zarathustra di atas bukit
memberi kabar kematian tuhan dari hutan

mengambil langkah jejak-jejak resah
kalbu dirundung sepi menepiskan gadisnya
tak ada syahwat terbaca hanya lingkar tanya

kuda-kuda meringkik dalam gelombang masa
membawa ujaran dari hikma sang petapa
melengking di dinding-dinding telinga
membasuh pada gugatan amarah
mencari daya dari diri yang membara

waktu pada ujungnya melawat
menemui ajal atas kematian
antara tuhan dan mahluknya
merekat dekat dalam kalbu hati
saling bicara dan merasa

menelesap pada senja kuasa
zarathustra mati jatuh pada jurangnya
dan tuhan pun mati dalam khotbahnya.



Hati Batu

Dan batu-batu pun pecah merekah menghantam hatiku dan jatuh pada pertayaan paling burba yakni kelukaan yang mederah meluber ke segala arah mencari ruang singgah hingga jawab segala resah bermuara.

Kemanakah hatimembatu sehabis itu?

Di sini aku masih terus saja bertanya tentang hati waktu dan batu
masih menjadi keras melewati masa.



Pasar Malam dalam Ruang Kelas:

ada gemuruh berloncatan dalam tas bocahbocah sekolah menengah, bergerakgerak mencari pegangan tangantangan mungil ingin mainan. buku-buku pergi sembunyi. bergesek-gesekan dengan tangan memainkan hurufhuruf dalam tuts hand phone. ada yang berbisik-bisik siapa artis paling tampan, cewek yang siap diajak kencan. bayangbayang lampu-lampu diskotik berkerlipan dalam kepala dan pergi ke mall dalam perhatian. berjalanlah komedi putar dalam kepala isi ruang kelas.

0 comments:

Post a Comment

◄ New Post Old Post ►
 

Copyright 2012 Forum TJK Indonesia: Sajak-Sajak Denny Mizhar Template by Bamz | Publish on Bamz Templates