Thursday, October 20, 2011

Penulis Argentina, Ernesto Sabato, Meninggal di Usia 99 Tahun

Nurjanah
www.reuters.com

Penulis tersohor Argentina yang mengawali karir sebagai fisikawan, Ernesto Sabato, menutup mata di usia 99 tahun (30/4). Istrinya, Elvira Gonzalez Fraga, mengatakan ia menderita bronkitis.

Semasa mudanya, Sabato mempelajari fisika dan menerima gelar Ph.D di Universidad Nacional de La Plata, namun ia kehilangan pekerjaannya sebagai dosen universitas di Argentina setelah mengkritik pemerintah pada saat itu. Ia pun kecewa dan menyerah pada bidang yang telah lama digelutinya. Menurutnya, peristiwa tersebut termasuk dalam penyalahgunaan ilmu pengetahuan.

Ia pun banting setir ke dunia sastra dan sukses menulis tiga novelnya yang berjudul The Tunnel (1948), On Heroes and Graves (1961), dan Abaddon, The Exterminator (1974). Ia memenangkan beberapa hadiah paling bergengsi di literatur Eropa seperti Legion of Honour (Prancis), Prix Médicis (Italia), dan Miguel de Cervantes Prize (Spanyol). Karya pertamanya pun dipuji sebagai karya klasik eksistensialis oleh banyak pihak. Sabato juga merupakan seorang esais produktif yang menulis tentang metafisika, politik dan tango. Tak heran, ia menjadi sangat berpengaruh dalam dunia sastra Amerika Latin.

Setelah berakhirnya pemerintahan militer Argentina (1976-1983), Sabato dipilih untuk memimpin Komisi Nasional Orang Hilang (CONADEP), untuk menyelidiki nasib puluhan ribu orang Argentina yang hilang di tangan militer. Temuan komisi ini merekomendasikan bahwa tentara "Perang Kotor" harus diadili dan dihukum, seperti yang dituliskan dalam sebuah buku berjudul "Nunca Mas" ("Never Again") pada 1984.

Sabato mencerca solusi teknologi yang mengakibatkan penderitaan bagi manusia. Sangat pantas kalau ia dianggap sebagai pahlawan di seantero Amerika Selatan.

0 comments:

Post a Comment

◄ New Post Old Post ►